Kamis, 28 Juli 2011

CARA MEMPERBAIKI CARA BERPUASA KITA


D
alam tarikh islam terdapat banyak sekali fakta bahwa bulan Ramadhan merupakan momentum kemenangan demi  kemenangan. Baik kemenangan fisik berupa perang Badar dan sebagainya, maupun kemenangan spiritual. Ini dapat dilihat dan disaksikan bagaimana setiap Hari Raya Idul Fitri, umat islam mampu merayakan kemenanagan spiritualnya melawan godaan material dan godaan duniawi. Berkah, rahmat dan ampunan yang turun dari langit dan berasal dari Allah betul-betul dirasakan kehadirannya oleh umat islam. Hidup beragama setelah puasa betul-betul terasa ada yang barudan tersegarkan.
Sekarang, setelah lima belas abad kemudian, kita mungkin secara teknis dan secara hukum fiqih telah melaksanakan ibadah puasa dengan sebaik baiknya. Akan tetapi sepertinya terasa kalau bulan ramadhan belum merupakan momentum kemenangan. Buktinya, sekian hari setelah bulan ramadhan usai, posisi spiritual kita kembali ke posisi semula, seperti kita sebelum ramadhan. Mengapa ?
Mungkin karena ada yang salah dalam cara dan dalam upaya kita menghayati bulan suci ramadhan ini. Kita memang berpuasa secara fisik tidak makan minum dan menggauli pasangan pada siang hari akan tetapi jiwa kita cenderung tidak berpuasa. Masih ada kegemaran duniawi, seperti bergunji g dan semacamnya dilakukan di bulan ramadhan. Juga adanya godaan pasar yang muncul di layar televise, di mall dan di mana mana membuat seakan-akan puasa kita kurang efektif dalam menahan hawa nafsu.
Mungkin ini terjadi karena kita terlalu berkompromi dengan kecenderungan nafsu kita. Sehabis berlapar-lapar sehari maka malamnya kita membalas dendam dengan makan enak selezat lezatnya, melahapi hidangan kuliner tanpa ingat bahwa siapa tahu ada tetangga yang masih kelaparan. Dan perilaku semacam itu, ketika, banyak orang berjamaah tarawih di masjid, keluarga atau kerabat kita justru sibuk menjadi jamaah mall dan menjadi jamaah supermarket dan sebagainya.
Lantas kemenangan yang seperti apa yang kita rayakan pada Hari Raya Idul  Fitri ? Lantas, bagaimana cara memperbaiki puasa kita di zaman yang penuh perubahan dan godaan seperti sekarang ini ? Potret sosiologis dan antropologis berpuasanya masyarakat sekarang seperti apa ? Menggapai maksud puasa yang mulia, bagaimana caranya ? Bagaimana pengalaman spiritual ketika berpuasa ? Adakah yang kemudian bermakna setelah bulan ramadhan lewat ??????????????????!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

Selasa, 26 Juli 2011

TEGURAN UNTUK UMAT MANUSIA


Hari ini :

Sebelum kita mengatakan kata katayang tidak baik,
Pikirkan tetentang seseorang yang tidak dapat berbicara sama sekali.
Sebelum kita mengeluh tentang rasa makanan yang tidak sesuai dengan selera kita,
Pikirkan tentang seseorang yang tidak punya apapun untuk di makan.
Sebelum kita mengeluh bahwa kita tidak punya apa apa,
Pikirkan seseorang yang meminta minta di jalanan.
Sebelum kita mengeluhkan nasib buruk yang menimpa diri kita,
Pikirkan seseorang yang berada dalam tingkat terburuk di dalam hidupnya.
Sebelum kita mengeluh tentang hidup kita,
Pikirkan tentang seseorang yang meninggal terlalu cepat.
Sebelum kita mengeluh tentang rumah yang jelek dan kotor,
Pikirkan orang orang yang tinggal di emperan toko.
Sebelum kita mengeluh tentang jauhnya jarak yang mesti di tempuh dengan kendaraan,
Pikirkan tentang seseorang yang menempuh jarak sama dengan berjalan kaki.
Dan di saat kita lelah merasakan beratnya pekerjaan yang mesti di selesaikan,
Pikirkan tentang pengangguran, orang orang cacat yang berharap memiliki pekerjaan.

Karena itu……
Hidup ini adalah anugerah
Syukurilah……..
Nikmatilah……..
Isi dengan sesuatu yang bermakna bagi diri sendiri dan orang lain.

SOUL MATE

Tulisan dari seorang yang memiliki opini tentang pasangan jiwa (soul mate) atau sahabat
Hampir setiap orang, bahkan yang sudah menikah pun berharap akan menemukan belahan jiwanya atau yang sering disebut-sebut dengan soul mate. Umumnya kita membayangkan setelah bertemu dengan sahabat atau belahan jiwa, maka bersamanya hidup akan terasa lebih mudah dan lebih indah untuk dijalani. Hmmm….
Lalu bagaimana mendeteksi sahabat atau belahan jiwa kita ? Sampai sekarang belum ada teori yang bisa di terima oleh semua pihak tentang definisi sahabat atau belahan jiwa. Tapi umumnya soul mate di artikan sebagai orang yang mempunyai cara berfikir dan berperasaan sama, yang bisa melengkapi apa yang kurang pada diri kita.
Yang jelas seorang soul mate akan membuat kita selalu merasa nyaman berada di dekatnya, mendengarkan atau pun berbicara kepadanya. Karena itu mencari soul mate tidak bisa berdasarkan wajah atau bentuk tubuh, kekayaannya, status sosial, pendidikan atau keturunan.
Jika anda mencari sahabat atau belahan jiwa dengan ukuran tersebut, akan sulit untuk menemukannya. Selain saling menikmati kebersamaan, soul mate akan selalu ada di sana saat dibutuhkan, tak peduli seberapa parah masalah yang kau hadapi.
Ada yang percaya bahwa hanya ada satu soul mate di dunia ini untuk satu orang. Sementara ada pula yang percaya lebih dari satu. Untuk kelompok yang pertama, seringkali membuat frustasi saat sahabat atau  belahan jiwa tak kunjung datang. Untuk kelompok yang percaya ada lebih dari satu orang soul mate, umumnya itu disebabkan tanpa atau dengan sadar, merekalah yang menyediakan diri sebagai belahan jiwa atau sahabat orang lain.
Jika mereka melakukannya dengan sadar, itu berarti memang mereka bersedia memberiakan cinta tanpa syarat, selalu siap membantu dan memberi dukungan saat diperlukan.
Kita mungkin sering bertanya-tanya, akankah saya bertemu dengan sahabat atau belahan jiwa saya ? Lalu coba kita ubah menjadi, sudahkah saya mempunyai ciri-ciri untuk menjadi seorang soul mate bagi orang lain ?

Pada dasarnya jika kita sudah biasa memberikan cinta tanpa syarat dan bisa menyingkirkan ego untuk menerima pasangan atau sahabat dengan segala kelebihan dan kekurangannya, berarti kita telah menemukan sahabat atau  belahan jiwa kita.
FRIENDSHIP IS EVERYTHING
Salam maniez persahabatan dari ASEDA (ANAK SEPULUH DUA) LOVE MANZA 2010/2011