TANGGA KEHIDUPAN
Ada langit kehidupan di atas sana yang harus aku capai
Disangga anak anak tangga kehidupan yang entah seberapa banyak mesti kudaki
Masih tertutup awan tebal, meski tak pasti hujan akan turun
Kudaki setiap anak tangga kehidupan ini
Melewati setiap atmosfer kekecewaan, kesombongan, jatuh, sakit, khawatir kadang berganti dengan senyuman, kebahagiaan, kebangkitan, kepuasan dan melahirkan doa
Kudobrak semua pintu kecemburuan, kebencian dan egoisme
Lalu menemukan pintu pintu kejernihan batinku
Ada guru kebijaksanaan di depan pintu yang mengulurkan tangannya sambil tersenyum
Memelukku erat dalam dekepannya
Direngkuhnya aku ke dalam dadanya yang bidang, kusandarkan kepalaku diatas bahunya
Tetesan air mata kemenangan…….jatuh satu persatu
Harus kubayar dengan segala kartu hidup yang seolah tanpa bentuk
Bagai roti yang mesti dibanting banting, diputar putar sampai berbentuk halus dan siap disajikan di meja kehidupan
Begitulah dinamika alam dan seisinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar